Wednesday, July 11, 2007

No problemo

Hari ini aku merasa sepi
Gak seru sama sekali

Hari ini aku gak ngliat pagi
Tanpa dosa bangun tidur langsung mandi
Gosok gigi lalu pergi
Jauh dari pagi menjelang tengah hari
Dan tanpa berlari

Tidak ada yang salah
Jadi tak ada yang perlu disesali
Tidak ada yang kurang
Jadi tidak perlu ada yang ditangisi

It’s ok kalo lagi gak jelas
Cuma bentuk kemanusiaan yang diperjelas
Ntar juga normal lagi
Mungkin saatnya bebas berekspresi
(Hihi...)

Satu-satunya solusi
Adalah menghabiskan seluruh energi
Sampai bosan, lelah, dan tak mampu lagi bertahan
Kayak batere lowbat di tengah jalan

Lalu...
Zz..zz...z..

charging is complete!


TPP_teupuguhpisan

keep moving

Aku yakin pasti ada hikmahnya …no need to worry… keep trusting in Him and his destiny. He loves you beyond your imagination and knowledge.
Tapi sumpah… sometimes berat rasanya.
Aku tahu pasti ada hikmah di balik ini… pasti ada berkat dan rahmat dari pintunya yang lain. Jangan menatap pintu yang sudah tertutup itu begitu lama. Terpaku. Sudah…relakan saja, lebih baik sambut dan nantikan rahmat-Nya yang lain dan tak terhitung. Hanya jika kau mau menyadari…
tidak cukup sibuk menangis dan meratapi diri.
Cinta, hny…yang akan membuat seseorang kuat dan mampu bertahan
La yukallifullahu nafsan illaa wus’aha
Be strong, be fearless, hny...
keep moving lively! :)

Tuesday, April 10, 2007

Pemarah

Aku pemarah. Dan aku memang belum menjadi pemarah yang baik—yang bisa mengendalikan emosi kemarahannya agar tertuju kepada orang yang tepat, dengan takaran yang tepat, di tempat dan waktu yang tepat, dengan alasan yang tepat.
Hehehe… aku belum sehebat itu.:)
Tapi bukannya aku gak mau begitu, aku mau. Hanya saja sekarang masih terasa berat. Kalau aku nyoba, kebanyakan gagalnya daripada suksesnya. Artinya pernah beberapa kali aku sukses berat tidak melampiaskan amarahku dan tetap bisa mengatasinya. And you know what… rasanya hebat! Hehe
Tapi ya itu tadi…aku tetep masih dengan susah payah menangani sifatku yang satu ini. Makanya kadang aku butuh orang yang gak gampang marah sebagai penyeimbangku. Bukan yang “sebelas-dua belas” sama aku. Tujuannya jelas, untuk menghindari pecahnya perang dunia III dan menjaga keharmonisan dunia serta keseimbangan alam semesta. Halah….. kwek kek kek kek …:)
Kenapa aku butuh orang yang gak pemarah—atau mungkin lebih tepatnya, yang gak meledak-ledak dan bersumbu pendek, kayak aku? Karena, ketika aku marah… aku sebenarnya tidak benar-benar marah. Kebanyakan, kemarahanku bersifat reaktif. Aku marah pada suatu kejadian, keadaan, atau kelakuan orang. Tapi bukan sama orangnya. (Aku emang gak mau dan gak pengen sama sekali punya perasaan negatif sama orang. Demi kebaikanku sendiri, bukan demi siapa-siapa. For the sake of my health.:)) Nah, kalo orang dekatku termasuk yang kayak aku juga, bisa2 dia menganggap serius kemarahanku dan parahnya lagi…ikut2an marah. Wah…berabe dah!
Makanya aku butuh orang yang gak pemarah kayak aku dan bisa memahami kemarahanku. (Dia bisa gak ikutan marah kalo aku marah. Bisa stay cool kalo aku lagi eror. Intinya tetep waras ketika aku mulai ‘gila’, whehehe…) Tapi bukan berarti marahku harus dicuekin lho… coz, kadang—kalo bukan ngambek nih—biasanya aku pasti punya alesan untuk kemarahanku. Jadi, kalo tu alesan kejadian lagi di waktu yang akan datang, beuuuhh… marahku bisa berlipat-lipat plus pasti dengan bonus ekstra khas orang murka. Hehe..

Wah, narsis banget dari tadi ngomongin diri sendiri, bikin yang baca mual-mual. Tapi intinya ya itu tadi, aku ini pemarah dan gak sabaran, kadang gak bisa mentolerir kelambanan dan ‘kebodohan’. Tapi anehnya aku tetap mencintai diriku dengan segala kelebihan dan kekurangan itu. hoeks...hoeks....
Dan untuk dia yang terlalu dalam dan terlalu murni aku cintai… tentu saja kadang-kadang aku bisa melakukan hal-hal yang tidak biasa kulakukan, semisal, menahan bahkan membuang kemarahanku. Karena cintaku jauh lebih besar dari itu.
(Halah lah… pliz dechhh....!:))

Wednesday, March 14, 2007

PDOD

It’s good to believe in yourself
It’s called Confidence
But if you are smart enough
U’ll see too that we alone is not enough
If you think we are,
Then maybe we too are God
Do you…?

(“Tolong, tidak perlu kau memanggul seluruh dunia di pundakmu…”)


Beware of any arrogances or superiority senses

Kesombongan banyak bentuknya
Tak terhitung lekuk dan likunya
Kalau sudah terlanjur segeralah sadar
Dan belajar
Sebelum harus dipaksa belajar
Dengan cara yang kasar