Untuk hidup yang lebih mudah dan indah:
Percayalah bahwa Tuhan maha baik kepada semua hambanya, gak mungkin menyengsarakan apalagi membuat hambanya menderita.
Percayalah bahwa segala yang terjadi punya alasan yang baik di baliknya, alias selalu ada hikmah.
Percayalah bahwa semua orang pada dasarnya adalah baik. Dan kita bisa benar-benar mempercayai itu.
Percayalah bahwa hidup itu indah kalau kita mau mengakuinya dan cukup bijak untuk menjalaninya dengan kerelaan.
Percayalah bahwa tidak ada yang bisa menyakitimu kecuali kau memang membiarkannya.
Percayalah bahwa selalu ada cinta dan keindahan jika kau mau melihatnya dan siap menerimanya.
Percayalah bahwa setiap individu dengan kompleksitas di dalam dirinya dan segala yang ada di alam ini adalah anugerah Tuhan. Pintar-pintarlah melihatnya.
Percayalah bahwa perasaan bahagia dan menderita adalah pilihan. Kau bisa merasa bahagia atau menderita kapan saja, atas sebab apa saja… coz it’s just a matter of choice.
Percayalah bahwa hidup memberi semua yang kau perlukan dan Tuhan memberi apa pun yang kau inginkan.
Percayalah dan selalu ingat bahwa cinta adalah memberi yang terbaik, bukan berharap diberi yang terbaik.
Percayalah bahwa segala hal bermula dari diri sendiri, karenanya semua orang punya kesempatan dan kemampuan untuk menjadi apa saja dan mencapai apa saja yang diinginkannya.
Percayalah bahwa cinta yang sesungguhnya adalah membebaskan, tidak mengekang dan mementingkan diri sendiri.
Cinta sejati adalah cinta yang tidak menuntut dan menghakimi, melainkan menerima yang dicinta apa adanya dengan segala lebih dan kurang yang dimiliki.
Percayalah bahwa setiap individu itu berharga dan layak mendapatkan yang terbaik.
Percayalah bahwa setiap individu berhak mendapatkan kebahagiaan, kegembiraan dan kemakmuran dalam hidup.
Percayalah bahwa semua perempuan itu cantik meski kadang dalam cara dan sudut yang berbeda.
Percayalah bahwa Tuhan telah memberikan semua yang kita butuhkan untuk menjadi individu yang bahagia.
Percayalah bahwa diri kita, termasuk semua makhluk di dunia ini, layak kita cintai dan mendapatkan cinta sepenuhnya.
Percayalah bahwa menyayangi orang lain itu diawali dan dimungkinkan dengan kita menyayangi diri sendiri.
Percayalah bahwa cinta sejati tidak memaksa dan menuntut dipenuhinya keinginan-keinginan pribadi—yang jika ditelusuri maka akan mereduksi persepsi cinta sebagai suatu kekuatan terbesar dalam kehidupan.
Percayalah bahwa cinta adalah kekuatan yang akan menguatkan sang pecinta dan yang dicintai—bukan sebaliknya, saling melemahkan dengan kedok kebersamaan yang terasa menyenangkan namun sebenarnya membatasi, dan kesamaan yang tidak esensial dalam berbagai hal.
Percayalah bahwa individu yang mencintai adalah individu yang kuat, karena cinta itu menguatkan—bukan justru melemahkan.
Mensyaratkan keberadaan fisik yang kau cintai selalu di dekatmu, hal itu lebih merupakan kelemahan ketimbang sumber kebahagiaan. Dan itu jelas bukan satu-satunya indikasi cinta sejati, tapi tak lebih hasrat untuk memuaskan keinginan pribadi.
Percayalah bahwa kekuatan yang sesungguhnya berada di dalam diri (internal), tidak memerlukan dan mensyaratkan apa pun yang berasal dari dunia luar (eksternal).
(Gary Zukav)